Kelompok 11 :
Pengen gak ikut terlibat lansung dalam permainan ular tangga?? Kalau biasanya kita yang menggerakkan pionnya, nah sekarang gimana kalau kita yang jadi pionnya. Ditambah lagi kita bisa bermain sambil belajar teorinya B.F. Skinner. Dan untuk bisa merasakan sensasi serunya bermain sambil belajar jawabannya ada di “ULAR TANGGA RAKSASA”.
Konsep ular tangga raksasa ini sengaja kami pilih dalam menerapkan teori B.F. Skinner agar kita dapat lebih mudah menyerap inti dari teori tersebut. Cara bermainnya sama seperti bermain ular tangga biasa hanya saja kami mengembangkan beberapa aturannya yang dapat mengaplikasikan langsung teori B.F. Skinner, berikut adalah deskripsi ular tangga ini :
· Terdiri dari 100 petak karton yang berukuran 20x20 cm.
· Memiliki tampilan mirip dengan ular tangga pada umumnya.
· Didalam petak-petak tersebut nantinya akan ada instrument berupa gambar yang memiliki makna.
- Gambar tangga berarti peserta dapat naik beberapa petak sesuai dengan yang telah ditentukan.
- Ular berarti peserta akan turun beberapa petak sesuai yang telah ditentukan juga.
- Amplop yang berisi pertanyaan seputar Psikologi Belajar ataupun instruksi untuk melakukan suatu tindakan.
Cara dan peraturan dalam permainan ular tangga raksasa ini :
- Peserta terdiri dari 5 orang yang akan menjadi pion secara lansung (kami akan memilih para pion berdasarkan warna pakaian yang berbeda-beda).
- Permainan dimulai dari garis “start” (yang awalnya setiap peserta akan mengocok dadu) dan akan berakhir pada finish.
- Peserta akan melangkah sebanyak jumlah angka yang tertera pada dadu.
- Jika peserta mendapati petak yang berisi amplop, peserta harus mengerjakan instruksi yang ada dalam amplop tersebut. Peserta akan mendapatkan reward (positive reinforcement) jika dapat melakukan instruksi yang ada dalam amplop, dan akan mendapatkan hukuman jika gagal menjalankan instruksi tersebut.
- Peserta yang paling cepat sampai pada petak finish akan menjadi pemenang dan akan mendapatkan reward special.
Pembahasan dengan teori Skinner
Inti dari teori behaviorisme Skinner adalah Pengkondisian operan (kondisioning operan). Pengkondisian operan adalah sebentuk pembelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi dari prilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas prilaku itu akan diulangi.
Menurut Skinner (J.W. Santrock, 272) unsur yang terpenting dalam belajar adalah adanya penguatan (reinforcement ) dan hukuman (punishment).
Penguatan dan Hukuman.
1. Penguatan (reinforcement) adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi. Penguatan boleh jadi kompleks. Penguatan berarti memperkuat. Skinner membagi penguatan ini menjadi dua bagian:
Ø Penguatan positif adalah penguatan berdasarkan prinsif bahwa frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding). Dalam hal ini penguatan positif berupa reward yang diberikan jika peserta bisa melakukan instruksi yang ada dalam amplop dengan tepat.
Ø Penguatan negatif, adalah penguatan berdasarkan prinsif bahwa frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan (tidak menyenangkan).
Satu cara untuk mengingat perbedaan antara penguatan positif dan penguatan negatif adalah dalam penguatan positif ada sesuatu yang ditambahkan atau diperoleh. Dalam penguatan negatif, ada sesuatu yang dikurangi atau di hilangkan.
2. Hukuman (punishment) adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku. Hukuman mengandung pengurangan atau penekanan tingkah laku. Suatu perbuatan yang diikuti hukuman, kecil kemungkinannya diulangi lagi pada situasi-situasi yang serupa di saat lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar