Minggu, 13 April 2014

Tugas Lapangan Wawancara Guru

BAB I
PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang berfikir bagaimana menjalani kehidupan dunia dalam rangka mempertahankan hidup dalam hidup dan penghidupan manusia yang mengemban tugas dari sang kholiq untuk beribadah. Manusia sebagai mahluk yang diberikan kelebihan oleh allah subhanaha watta’alla dengan suatu bentuk akal pada diri manusia yang tidak dimiliki makhluk allah yang lain dalam kehidupannya, bahwa untuk mengolah akal pikiran diperlukan suatu pola pendidikan melalui suatu proses pembelajaran. Pendidikan juga merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan setiap manusia.manusia yang terdidik dapat menjadi manusia yang beradab, sopan santun dan berbudaya. Ketika kita berbicara tentang pendidikan berarti kita juga berbicara tentang cara pengajaran, metode pengajaran dan peran seorang guru. Berhasil tidaknya suatu pendidikan, berprestasi atau tidaknya para peseta didik itu semua tergantung dengan kinerja guru itu sendiri, bagaimana cara pengajarannya,penguasaan kompetensi dan pendekatan pembeajarannya. Maka pada penugasan saya akan mewawancarai seorang guru sebut saja ZB nama inisialnya seorang wanita berusia 48 tahun yang bertempat tinggal di Jalan Kampung Bahari No.21. seorang guru agama di SDN 066657 yang telah mengajar selama 18 tahun. Kenapa saya memilih untuk mewawancarai ibu ZB karena sebelumnya saya bertemu ibu ZB saat saya menemani ibu saya pergi arisan reuni saya dikenali ibu saya dengan ibu ZB jadi saat saya mengetahui dia seorang guru dan ia juga seorang kepala lingkungan (KEPLING) jadi saya tertarik untuk mewawancarainya dan saya menanyakan kesediaanya sebelumnya dan pada akhirnya saya janjian kapan saya boleh mewawancarai nya maka pada akhirnya saya datang kerumanya dan siap untuk mewawancarainya mengenai bagaimana metode pengajarannya dan bagaimana pandangannya sebagai guru dalam melihat peserta didiknya. Tujuan wawancara Adapun tujuan dalam melakukan wawancara yang mendalam terhadap guru : Pandangan guru tentag pendidikan, Motivasi yang mendasar, Bagaimana sudut pandangnya sebagai guru dalam melihat peserta ddik, Apa filosofi dalam mengajar, Pendekatannya dalam mengajar. 

BAB II
Hasil Wawancara

Identitas Guru Nama : ZB (Inisial)
Alamat : Jalan Kampung Bahari No.21
Mata Pelajaran yang di ajarkan : Agama Islam
Mengajar : SDN 066657, Kelas 1 s-d 6
Lama mengajar : 18 Tahun
Sertifikasi : Sudah

Berdasarkan wawancara dengan ibu ZB maka hasil wawancara yang didapat yaitu menurut ibu ZB pendidikan kita di Indonesia ini sangat jauh keterbelakangan di bandingkan seperti yang kita lihat di media-media dan sebagainya. Walaupun zaman sekarang yang makin canggih tapi tetap saja anak-anak masih belum terarah dengan kecanggihan itu. Motivasi ibu ZB mengapa ingin menjadi guru karena panggilan dari jiwa ibuk itu sendiri dan salah satunya lagi karena ibu ZB ingin mengasah ilmu nya lagi agar ia dapat mengulang-ulang pembelajarannya dulu agar tidak lupa dan karena ia ingin mempunyai kegiatan diluar untuk menambah ilmu. Pandangan ibu ZB dalam melihat peserta didik itu walau tiap anak-anak berbeda-beda karakter dan setiap satu dengan yang satu berbeda-beda pendapatnya tetapi ibu ZB tetap mengajari mereka, menyayangi nya sama rata antara satu dengan yang lainnya. Filosofi ibu ZB dalam mengajar yaitu ibu ZB selalu tidak pernah merasa puas dalam mengajar hari ini harus lebih baik dari hari kemarin sehingga dia harus belajar lagi sebelum menghadapi murid-muridnya. Pendekatan yang ibu ZB lakukan dalam mengajar yaitu ketika ibu Zb mengajar untuk anak-anak kelas 1 ibu Zb lebih kepada membuat anak-anak nyaman dulu sebelum memulai pelajaran, biasanya diawal sebelum pembelajaran dimulai ibu ZB menyuruh anak-anak untuk menyanyi-nyanyi nuasa islam biasanya lagu-lagu sepeti yang bertema ketuhanan jadi dalam bernyanyi ibu ZB juga menjelaskan apa masud dari lagu tersebut dan jika ibu ZB mengajar untuk kalas 4,5,6 ibu Zb lebih untuk mengarahkan dan memberikan suatu pemahaman. 

BAB III
Pembahasan

Jadi berdasarkan hasil wawancara tersebut maka perlu untuk kita bahas berdasarkan teori yang ada di buku Paedagogi bahwa kalau kita lihat dari seni dan ilmu mengajar pada guru tersebut dimana guru yang baik dan ideal yang harus ditampilkannya di kelas adalah guru yang memiliki kesatria, jujur,disiplin, penyayang, integritas, antusias, motif bagus yaitu menjadikan siswa selalu pada prioritas nomor satu dan berkomitmen. Hal ini juga terdapat pada ibu Zb dimana ibu Zb bisa kita sebut guru yang baik yang mengajarkan anak-anak didik nya dengan seni-seni mengajar dan ibuk Zb menurut saya juga memiliki kualias yang baik dan sabar dalam menghadapi anak-anak yang berbeda-beda karakter, ibu ZB pandai mengamankan kelas sehingga anak-anak merasa tenang dan ibu ZB adalah seorang guru yang bertanggung jawab. Guru yng baik harus memiliki tanggung jawab untuk mempeomosikan pentingnya belajar bagi siswa. Tentu dengan guru itu sendiri harus menjadi pembelajar sejati agar dapat mengikuti percepatan kemajuan untuk anak-anak muridnya. Kalau kita tijau dari bab 2 tentang mengajar,ahli paedagogi dan paradigm belajar bahwa seperti yang di katakana pada bab itu bahwa ada beberapa cirri dari seorang ahli peadagogis adalah memiliki sikap positif dan kepercayaan terhadap siswa nya, mempromosikan berbagai ide-ide dan menunjukkan cara yang unik dan kreatif untuk menghubungkan siswa satu sama lain. Hal ini juga ada pada ibu ZB di mana seperti hasil wawancara tersebut ibu ZB selalu mempromosikan ide-idenya kepada anak-anak muridnya dan ibu Zb juga kreatif dalam mengeloa kelas. Guru yang baik harus memiliki harapan akan keberhasilan bagi siswa-siswa nya dan menunjukkan kemauan beradaftasi dan berubah untuk memenuhi kebutuhan siswa. Hal ini juga ada pada diri ibu ZB dimana berdasarkan hasil wawancara bahwa ibu Zb sangat berharap murid-muridnya berhasil semuanya dan menjadi anak-anak yang cerdas dan berbudi yang baik dan ibu ZB ini sendiri pun sangat beradaftasi terhadap siswa-siswa nya. Ibu ZB juga memiliki beberapa ciri-ciri dari guru yang memiliki kualitas yang baik yaitu pertama memeiliki kesabaran, memiliki rasa kasih sayang, memiliki pemahaman dsb. Berbicara tentang proses pembelajaran yang di terapkan pada ibu ZB ini menurut saya sudah cukup baik. Proses pengajaran dengan hubungan dua arah sangat penting dilakukan antara guru dan siswa. Ada yang member dan ada yang menerima. Hal ini yang bai sekali karna ibu ZB menerapkan ini dalam proses pembelajarannya terkadang ia juga dapat pelajaran baru dari murid-muridnya.

BAB IV
Kesimpulan

 Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat kita ambil kesimpulannya bahwa : Perlu lah kita sebagai seorang guru untuk mengajar peserta didik ini dengan seni mengajar agar siswa kita tidak mrasa boan dan jenuh, dan perlu lah kita menerapkan proses pembelajaran itu dengan 2 arah jadi kita tidak hanya menyalahkan murid kita bisa belajar juga tentang diri kita sebagai evaluasi diri kita sendiri. Filosofi yang di terapkan oleh guru yang saya wawancarai itu sangat bagus tidak pernah merasa puas dalam mengajar hari ini harus lebih baik dari hari kemarin sehingga dia harus belajar lagi sebelum menghadapi murid-muridnya. Jadi kita sebagai guru jangan pernah merasa puas dalam mengajar karena semakin majunya zaman maka akan semakin maju juga pemikiran anak-anak maka perlu lah kita sebagai guru untuk jangan pernah berhenti ntuk belajar dan belajar. Guru yang baik harus memiliki harapan akan keberhasilan bagi siswa-siswa nya dan menunjukkan kemauan beradaftasi dan berubah untuk memenuhi kebutuhan siswa. BAB V Saran dan Testimoni Saran saran yang dapat saya berikan yaitu seharusnya guru-guru di Indonesia ini lebih di tekankan lagi pengenalan paedagoginya agar guru-guru di Indonesia ini lebih berkualitas lagi karena tidak semua guru menurut saya yang menggunakan prinsip pengajaran paedagogi ini. Untuk guru-guru juga menurut saya penting lah untuk membuat seni dalam mengajar agar para siswatidak merasa jenuh dalam melaksanakan pembelajaran. Guru-guru juga harus meningkakan mutu dan kualitasnya dalam mengajar jangan mau tertinggal dari Negara lain nya. Testimoni Testimoni saya terhadap penugasan ini bermanfaat sekali buat saya dan saya mempunai pengalaman baru dan membuat saya juga berlatih lagi untuk melakukan wawancara komunikasi terhadap orang lain. Banyak hal-hal baru dan pengetahuan baru yang saya dapat kan saat melaksanakan wawancara ini dengan seorang guru serasa saya ingin juga menjadi seorang guru karena menurut hasil wawancara saya dengan seorang guru tersebut ternyata jadi seorang guru itu asik dan menyenangkan. Menjadi seorang guru itu sangat mulia dan begitu banyak jasa seorang guru sehingga dengan adanya tugas ini saya jadi sangat merindukan guru-guru saya terutama guru-guru SD saya. Terima kasih buk dina selaku dosen pengampu saya yang juga selalu membuat hal-hal yang baru dan sangat beranfaat kepada mahasiswa nya.

DAFTAR PUSTAKA
 Denim, Sudarwan. 2010. Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung : Alfabeta.

Sabtu, 05 April 2014

Rancangan Pembelajaran dan Laporan Hasil Pembelajaran "Pengenalan Bahasa Inggris"

I.         Latar Belakang
Pedagogi adalah seni dan ilmu mengajar dimana pengajar mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik dengan menggunakan media tertentu. Kelompok  mencoba untuk menerapkan konsep pedagogi ini pada anak-anak jalanan di salah satu perkampungan yang terletak didaerah kampung aur. Ditempat ini terdapat sebuah lembaga sosial (Kopa) yang menyediakan fasilitas ruang perpustakaan untuk anak-anak ataupun masyarakat disekitar. Biasanya sepulang sekolah banyak anak-anak yang menyempatkan waktunya untuk datang ketempat ini untuk membaca buku pelajaran, buku cerita ataupun sekedar bermain dengan teman-temannya.
Anak-anak yang datang ketempat ini biasanya beragam dan memiliki background yang berbeda ada dari yang belum sekolah TK,SD,SMP hingga SMA dan berasal dari sekolah-sekolah yang berbeda. Bahkan ada juga yang tidak sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan anak-anak kelompok merasa perlu untuk memberi materi pengenalan bahasa inggris karena banyak anak-anak yang mendapat nilai jelek untuk mata pelajaran bahasa inggris, selain itu kampung aur juga sering dikunjungi oleh tamu dari luar negeri terkait dengan kondisi kampung aur yang merupakan lingkungan perkotaan kumuh dan membutuhkan perhatian.
Dalam menerapkan konsep pedagogi melalui pengenalan bahasa inggris ini, kelompok memilih anak usia 6-8 tahun sebanyak 8 orang dikarenakan keterbatasan dari pengajar dan agar suasana pengajaran lebih terkontrol. Kelompok akan mengajar pengenalan bahasa inggris dengan beberapa metode yang pertama, pengenalan bahasa inggris dengan menonton video dimana akan dikenalkan tentang angka dan huruf. Selain itu kelompok juga akan melakukan games yang sesuai dengan pembelajaran agar suasana belajar lebih menyenangkan dan selanjutnya kelompok akan melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan
Kelompok berencana akan mengajar dengan 3x pertemuan dimana kelompok akan mengajar selama 60 menit setiap pertemuannya. Pengajaran akan dilakukan dengan setting dalam ruangan karena tempat tersebut memang menyediakan tempat untuk belajar seperti papan tulis dan tempat duduk untuk belajar.
  
II.      Konsep Rancangan pembelajaran
a.    Pembagian Sekuen Pembelajaran
1.    Pertemuan I
·      Pendahuluan      (20 Menit)
-          Perkenalan                          
-          Menonton video
·      Isi (Pengenalan Huruf dan Angka dalam Bahasa Inggris)        (35 Menit)
-          Mengenalkan huruf dan angka dalam Bahasa Inggris
-          Menggunakan awalan huruf dalam bahasa inggris pada kata-kata benda
-          Mengeja nama dengan menggunakan abjad dalam Bahasa Inggris
·      Penutup              (5 Menit)
-          Menginformasikan apa saja yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya
2.    Pertemuan II
·      Pendahuluan      (15 Menit)
-          Memberi salam dan sapa
-          Mengulang pelajaran sebelumnya
·      Isi (Pengenalan Benda-Benda dan Percakapan Ringan dalam Bahasa Inggris) (40 Menit)
-          Bermain mencocokan nama benda dengan media kartu
-          Bermain peran dengan percakapan ringan menggunakan Bahasa Inggris
·      Penutup              (5 Menit)
-  Menginformasikan untuk mengulang pelajaran di rumah karena akan di ujikan pada pertemuan terakhir
3.    Pertemuan III
·      Pendahuluan      (10 Menit)
-          Memberi salam dan sapa
-          Mengulang pelajaran sebelumnya
·      Isi (Ujian dan Perpisahan)         (35 Menit)
-          Membagikan lembar ujian
-          Memberi pertanyaan random
-          Bernyanyi dan bermain game
·      Penutup              (15 Menit)
-          Memberikan hadiah pada anak dengan nilai terbaik dan keaktifkan yang baik
-          Perpisahan
b.   Pembagian Tugas kelompok
Semua anggota kelompok akan menghadiri semua pertemuan dengan pembagian tugas yang bergilir, adapun tugas yang akan di jalankan ialah sebagai berikut:
MC                  : Bertugas untuk memandu dan mengontrol jalannya acara
Teacher           : Bertugas membimbing dan memberikan pengetahuan pada anak
  didik
Co-Teacher     : Bertugas untuk membantu Teacher dalam mengajar dan mendidik
  para siswa
Observer          : Bertugas mengamati seluruh jalannya acara.
·      Pertemuan I
1.    MC                     : Khairunisa Pri Utami
2.    Teacher              : Mentari Manik
3.    Co Teacher        : Laura Marsaulina M
4.    Observer            : Sri Saputri
·      Pertemuan II
1.    MC                     : Sri Saputri
2.    Teacher              : Khairunisa Pri Utami
3.    Co Teacher        : Mentari Manik
4.    Observer            : Laura Marsaulina M
·      Pertemuan III
1.    MC                     : Mentari Manik
2.    Teacher              : Sri Saputri
3.    Co Teacher        : Laura Marsaulina M
4.    Observer            : Khairunisa Pri Utami
Alat bantu yang digunakan :
-          Poster
-          Laptop (untuk memutar video)
-          kartu
III.   Proses Pembelajaran
Waktu
Tujuan
Metode
Kegiatan
Keterangan
Pertemuan I
(60 Menit)
Memberi tahu pentingnya mengenal bahasa inggris
Menyajikan video
Setelah perkenalan kelompok dan anak-anak menonton video dan menjelaskan isi vidio yakni pengenalan huruf, kata benda, dan mengeja kata
Menggunakan laptop sebagai media untuk menyajikan video
Pertemuan II
(60 Menit)
Menambah kosa kata dan pengetahuan anak tentang bahasa inggris
Games dan bermain peran
Pengenalan Benda-Benda dan Percakapan Ringan dalam Bahasa Inggris. kemudian anak bermain games dengan cara anak diminta untuk mencocokan nama benda dengan media kartu
Menggunakan media kartu untuk membantu bermain games
Pertemuan III
(60 Menit)
Melakukan evaluasi terhadap pertemuan sebelumnya
Ujian dan memberi pertanyaan secara random
Kelompok memberi ujian dan pertanyaan kepada anak. Pertanyaan yang diberikan dengan metode games dimana siapa yang dapat menjawab maka akan diberikan poin bintang (hadiah)
Kelompok memberi lembar ujian dan Pada pertemuan terakhir ini kelompok juga mengadakan perpisahan dengan anak-anak serta membagikan reward untuk mereka karena telah bersedia untuk belajar
Keterangan singkat:  
Pertemuan I
            Sebelumnya kelompok telah melakukan kunjungan terlebih dahulu yaitu mendatangi tempat anak-anak yang akan menerima pembelajaran pedagogi dari kelompok kami. Tempat yang akan kami datangi berada di Jalan Seibandar No 23 yaitu “kampung aur”. Nama tempat yang jelasnya adalah “KOPA”. Setelah mendatangi tempat tersebut, kami menjumpai pengurus yang bekerja dikomunitas itu untuk berbincang-bincang mengenai maksud dan tujuan kelompok kami. Lalu setelah berbincang-bincang mengenai tujuan kelompok kami, kelompok kami beserta pengurusnya mendatangi anak-anak yang akan terpilih untuk mendapatkan pembelajaran pedagogi. Pada pertemuan pertama kami memulai dengan tahap perkenalan kemudian kami memulai belajar dengan menonton vidio yang membantu kelompok untuk mengajarkan pengenalasn huruf dan angka dalam bahasa inggris. dan kemudian pertemuan diakhiri dengan mengajak anak-anak tersebut untuk menyanyikan alphabet dalam bahasa inggris
Pertemuan II
Pada pertemuan kedua kelompok mengajarkan mengenai pengenalan benda-benda dan percakapan ringan dalam bahasa inggris. kemudian anak bermain games dengan cara anak diminta untuk mencocokan nama benda dengan media kartu. Pembelajaran ini bertujuan untuk menambah kosa kata dan pengetahuan anak tentang bahasa inggris. kelompok menggunakan media kartu untuk lebih mudah mengenali jenis bendanya dan mengucapkan nya dalam bahasa inggris. selain itu games ini juga membuat anak lebih tertarik untuk belajar.
Pertemuan III
Pada pertemuan ketiga, kelompok kami mengulang kembali apa yang telah diajarkan kepada anak. Kemudian kelompok juga mengevaluasi hasil belajar anak dengan mengadakan ujian singkat, serta kelompok juga memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada anak-anak tersebut. Setelah itu kelompok memberikan reward terhadap anak-anak yang sudah bersemangat untuk mau belajar bahasa inggris. lalu yang kedua, menjumpai pengurus dari KOPA tersebut untuk mengucapkan ucapan terima kasih atas sudah bersedia mau membantu kelompok kami dalam proses belajar mengajar terhadap anak-anak tersebut sekaligus memberikan beberapa sumbangan yang dibutuhkan di KOPA tersebut karena dari informasi yang didapat dari pengurusnya, kurangnya penyumbangan dari lembaga-lembaga atau oknum-oknum yang berwenang.
IV. Hasil Observasi
a)   Stimulus Pengajar
Pertemuan I
Kelas dimulai oleh MC dengan memperkenalkan diri dan menginformasikan tujuan kelompok datang ketempat tersebut. MC juga meminta semua anak memperkenalkan dirinya satu persatu. Selanjutnya, MC memberikan kesempatan kepada  pengajar untuk melanjutkan materi .
Teacher dan co teacher  berdiri didepan kelas untuk memulai proses belajar. Co teacher membantu teacher menyajikan video yang akan ditampilkan ke anak-anak. Teacher menjelaskan isi dari video sambil sesekali bertanya pada anak. Co Teacher meminta anak-anak untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting. Setelah tayangan video usai teacher bersama-sama mengulang penyebutan alphabet dalam bahasa inggris . kemudian co teacher meminta beberapa orang anak untuk maju kedepan kelas dan menjelaskan ulang materi yang telah disampaikan . Setelah materi selesai disampaikan teacher  mengembalikan kelas kepada MC. Kemudian MC bertanya apa yang telah dipelajari oleh anak dan mengajak anak-anak bernyanyi mengulang alfabet yang tadinya dipelajari dan MC menutup pertemuan dengan berdoa.
Pertemuan ke II
MC menyapa adik-adik kemudian mecoba bertanya mengenai pelajaran sebelumnya. Setelah itu kelas di arahkan kepada teacher dan co teacher. Teacher berdiri didepan kelas dan mulai mengenalkan beberapa nama benda serta melakukan percakapan ringan dalam bahasa inggris. co teacher membantu dalam menyediakan games dengan media kartu yang terdiri dari benda-benda. Dan co teacher mempertanyakan apa nama-nama benda tersebut didalam bahasa inggris. Co Teacher kembali meminta anak-anak untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dan meminta anak-anak untuk mempelajarinya dirumah. Dan teacher memberitahu bahwa pertemuan selanjutnya siswa akan diberi ujian. setelah materi selesai disampaikan teacher  mengembalikan kelas kepada MC. Kemudian MC bertanya apa yang telah dipelajari setelah itu MC menutup pertemuan
Pertemuan III
Kelas kembali dibuka oleh MC, MC menanyakan apakah adik-adik telah belajar dirumah. Dan MC mencoba mengulang pelajaran sebelumnya . kelas kembali di arahkan ke teacher. Teacher menanyakan apakah anak-anak telah siap untuk ujian. Setelah itu Co teacher membagikan lembar kertas ujian dan teacher memulai ujian . setelah anak selesai mengerjakannya co teacher mengumpulkan hasil ujian dan co teacher bertugas memriksa hasil ujian. Sementara itu teacher mencoba mengevaluasi hasil ujian anak-anak tersebut. Setelah itu teacher kembali mengulang kembali pelajaran dan mengajak anak untuk menyanyi alphabet. Setelah selesai kelas kembali di berikan kepada MC kemudian MC mengakhiri pertemuan dan mengucapkan terimakasih kepada anak-anak karena telah bersedia ikut dalam pembelajaran. Setelah itu teacher dan co teacher membagikan reaward kepada anak-anak .
b)   Respon audience (siswa)
Pertemuan I
Saat kelas dimulai anak-anak duduk rapi dan  saat anak-anak disuruh memperkenalkan diri anak-anak merespon dengan baik dan anak-anak siap memperkenalkan diri didepan kelas, walaupun ada beberapa anak yang kelihatan malu-malu. Setelah itu saat proses pelajaran dimulai anak-anak dengan semangat untuk melihat video yang ditampilkan oleh Co teacher anak-anak kelihatan sangat penasaran ingin melihat video. 
Tetapi saat Teacher menjelaskan maksud isi vidio ada beberapa anak sebut saja samson ia selalu kelihatan tidak fokus, tidak pernah tenang,suka mengganggu teman nya yang lain,sedikit ribut dan saat anak-anak diberi pertanyaan ada seorang anak yang bernama farhat adalah seorang anak yang kurang percaya diri dan malu-malu.
Pertemuan II
Di pertemuan kedua ini anak-anak di minta untuk mengulang kembali pembelajaran pada pertemuan kedua. Pada pertemuan kedua ini anak-anak senang karena terlihat sekali mereka senang untuk belajar. Saat Teacher berdiri didepan kelas dan mulai mengenalkan beberapa nama benda serta melakukan percakapan ringan dalam bahasa inggris anak-anak senang walaupun ada juga anak yang belum percaya diri malu-malu untuk melakukan percakapan. Anak-anak sangat aktif dalam merespon walaupun ada juga yang masih malu-malu tapi ia tetap merespon karena di tuntun oleh guru. Saat anak-anak di beri games anak-anak senang sekali walaupun terlihat satu orang anak bernama samson sangat lasak dan rasa ingin tahu nya tinggi tapi untuk seluruhnya anak-anak senang dan ceria.
Pertemuan III
Saat di pertemuan ketiga ini kami memulai pembelajaran dan sebelumnya saat di tanyak anak-anak sudah belajar di rumah anak kurang merespon karena mungkin ada anak-anak yang takut karena mereka belum belajar tetapi ada seorang anak yang bernama meysa seorang anak yang malu-malu tetapi anak itu sangat pintar dan rajin. Saat anak-anak di bilang Teacher bahwa anak-anak pada pertemuan ini akan melaksanakan ujia, ada beberapa anak-anak yang kelihatan belum siap untuk ujian. Saat ujian di mulai sebagian anak-anak tenang walaupun kelihatan ada anak yang kelihatan tidak tenang. Saat ujian selesai anak-anak mengumpulkan ujian setalah itu teacher membahas lagi tentang ujian dan anak-anak di suruh untuk mengikuti apa yang teacher bahas. Dan saat itu tak lama kemudian tiba-tiba seorang anak bernama samson usil dengan temannya bernama farhat tiba-tiba dia mengganggu farhat dan membuat sifarhat menangis. Saat itu keadaan mulai tidak tenang tetapi setelah teacher membujuk farhat dan samson semuanya baik-baik saja dan samson dan farhat baikan dan selanjutnya pembelajaran dimulai lagi anak-anak kelihatan senang kembali dan semua nya bersama-sama mengulang pembelajaran dan terakhirnya anak-anak gembira karena teacher memberi reward kepada anak-anak.
V. Hasil Evaluasi
Konsep pedagogi adalah seni dan ilmu mengajar dimana pengajar mentransformasikan bahan pembelajaran kepada peserta didik. Seni mengajar bisa dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan menggunakan metode tertentu. Ilmu mengajar bisa dipelajari di mana pun dan kapan pun, baik individual, kelompok, maupun di lembaga. Seni mengajar hanya terlihat ketika interaksi pembelajaran berlangsung. Banyak orang mengatakan bahwa mengajar adalah seni. Penganut “Kegiatan pengajar sebagai seni berpendapat bahwa mengajar sebenarnya melibatkan intuisi, improvisasi dan ekspresi.
Setelah melakukan 3 kali pertemuan pada proses pengajaran ini kelompok merasa teori pedagogi yang kelompok gunakan sesuai dengan keadaan dan kebutuhan dari anak-anak yang kelompok ajarkan. Anak usia antara 6-8 tahun memang masih lebih memilih bermain ketimbang serius belajar, hal ini juga terjadi dikalangan anak-anak yang bermukim di kampung aur. Untuk itu kelompok mencoba menghadirkan sebuah metode yang bisa menarik perhatian anak-anak yaitu dengan belajar sambil menonton video dan juga melalui beberapa games untuk membuat suasana belajar menjadi menyenangkan.
Dalam kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh kelompok, kelompok merasa pendapat mengenai mengajar melibatkan intuisi, improvisasi dan ekspresi memang benar adanya. Kelompok memiliki intuisi untuk memberikan pengenalan bahasa inggris pada anak-anak di kampung aur setelah mengetahui apa hal yang memang mereka butuhkan. Ketika mengajar kelompok juga berusaha menyelaraskan ritme belajar setiap anak dengan harapan apa yang menjadi tujuan kelompok dapat tercapai. Hal ini juga menunjukan bahwa kelompok berusaha melakukan improvisasi yaitu menyesuaikan diri dengan kenyataan yang ada. Ketika kelompok mendapat hambatan dalam memberikan pengajaran sebisa mungkin kelompok mencari cara untuk segera mengatasinya.
Kelompok menyadari sebagai pengajar kelompok dituntut untuk memberikan yang terbaik. Seperti kebanyakan anak tentu akan menganggap gurunya adalah orang yang benar dan pintar untuk itu kelompok harus senantiasa bisa menunjukkan bahwa ekspresi meyakinkan bahwa apa yang diajarkan adalah sebuah kebaikan yang akan memberi manfaat bagi mereka sebagai siswa. Dalam mengajar kelompok juga sebisa mungkin menampilkan ekspresi yang beragam disesuaikan dengan penekanan pokok-pokok bahasan dalam materi. Hal ini dilakukan akan para siswa mengetahui mana hal-hal yang perlu mendapat perhatian khusus.
Dalam proses pengajaran ini kelompok berusaha untuk mengajar dengan baik dan memanfaatkan hal-hal yang dapat menunjang jalannya proses pengajaran. Salah satunya kelompok menggunakan alat bantu yakni dengan menggunakan laptop untuk menonton video, menggunakan kartu untuk bermain games mencocokan gambar dan menggunakan poster untuk membantu anak mengenali benda. Penggunaan metode menonton video cukup dapat diterima dan memunculkan antusias dari anak-anak. Anak- anak cukup mampu memahami apa yang telah diajarkan ini dapat dilihat dari hasil observasi kelompok dimana anak-anak tersebut mampu menjawab pertanyaan yang diberikan meskipun terkadang anak-anak tersebut belum mampu untuk mengucapkan bahasa inggris tersebut dengan baik. Misalnya dalam pengucapan kata “book” anak-anak tersebut masih cenderung mengucapkan dengan kata “bok” atau “Table” dibaca “tabel” disini peran guru sangat diperlukan untuk membimbing anak-anak agar anak-anak tersebut mampu untuk belajar lebih baik lagi.
Testimoni
Secara keseluruhan kelompok cukup antusias melakukan proses pengajaran ini. Memang masih banyak terdapat kekurangan dalam cara mengajar kelompok, namun kelompok menyadari bahwa hal tersebut merupakan bagian dari proses pembelajaran. Banyak hambatan yang kelompok temui ketika melakukan proses pengajaran ini namun kelompok tetap optimis sedikit atau banyak apa yang telah kelompok ajarkan akan memberi manfaat bagi anak-anak disana.